top of page

Blog Post

  • Writer's picturezuhrufi

Bendera


Kami masih duduk di tepi sungai ketika Bu Widya –satu-satunya guru di sekolah kami, berteriak nyaring memanggil murid-muridnya yang hanya berjumlah lima belas orang. Hari ini adalah hari istimewa, tepat tanggal 17 Agustus –aku baru saja menengoknya di kalender. Hebat bukan main, kan, kemampuan membacaku? Aku masih duduk di kelas satu SD dan aku bangga akan hal itu.


Tak lama kemudian, kami sudah berbaris rapi menghadap tiang bambu yang berdiri kokoh di tengah halaman. Tiga orang yang berbadan lebih jangkung di antara kami berderap sigap membawa kain berwarna merah putih mendekati tiang itu.

Ketika sang pemimpin berkata dengan tegas, “Hormat, grak!”, kami mulai menyanyi dengan suara yang lantang.


Indonesia tanah airku, tanah tumpah darahku

Di sanalah aku berdiri, jadi pandu ibuku


Hingga kata ‘raya’ bait terakhir, kami belum juga menurunkan tangan. Mataku masih menatap bendera merah putih yang berkibar di pucuk tiang dengan gagahnya. Jikalau banyak orang yang mengeluh untuk berdiri seperti ini, kami malah berharap bisa lebih lama berdiri untuk mengenang para pahlawan yang telah mengorbankan nyawa demi bangsa ini. Ini adalah ucapan terima kasih kami untuk mereka yang telah memerdekakan Indonesia, yang tanahnya kupijak saat ini. Tanah surga di mana sekolah kami yang hampir roboh masih berdiri.


Kediri, Agustus 2013

3 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page